Tempe organik telah menjadi pilihan banyak orang yang mencari makanan sehat dan bergizi. Proses pembuatannya yang alami tanpa bahan kimia membuat tempe ini memiliki rasa dan tekstur yang unik. Berikut adalah bahan-bahan utama dalam pembuatan tempe organik beserta kelebihan dan kekurangannya.
Kedelai merupakan bahan utama dalam pembuatan tempe. Kedelai organik lebih dipilih karena bebas dari pestisida dan bahan kimia berbahaya. Kelebihan menggunakan kedelai organik adalah kandungan nutrisinya yang lebih tinggi dan rasa yang lebih alami. Namun, kekurangannya adalah harganya yang lebih mahal dibandingkan kedelai non-organik.
Ragi tempe adalah bahan lain yang tidak kalah penting. Ragi ini berfungsi untuk memfermentasi kedelai menjadi tempe. Ragi tempe organik biasanya dibuat dari bahan alami tanpa tambahan bahan kimia. Kelebihannya adalah proses fermentasi yang lebih sehat dan aman. Kekurangannya, ragi organik mungkin lebih sulit ditemukan di pasaran.
Air bersih juga sangat penting dalam proses pembuatan tempe. Air yang digunakan harus bebas dari kontaminan untuk memastikan tempe yang dihasilkan sehat dan aman dikonsumsi.
Daun pisang sering digunakan sebagai pembungkus tempe organik. Kelebihannya, daun pisang memberikan aroma khas yang tidak bisa didapatkan dari pembungkus plastik. Namun, kekurangannya adalah daun pisang tidak selalu tersedia sepanjang tahun.
Plastik pembungkus bisa menjadi alternatif jika daun pisang tidak tersedia. Meskipun praktis, penggunaan plastik kurang ramah lingkungan dan bisa mempengaruhi rasa tempe.
Tempe organik bisa diolah menjadi berbagai masakan lezat seperti tempe bacem, kue cubir, dan lalapan Padang. Tempe juga menjadi bahan utama dalam berbagai jenis masakan Riau yang kaya akan rempah.
Dalam memilih bahan-bahan untuk membuat tempe organik, penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing bahan. Dengan begitu, Anda bisa menikmati tempe yang tidak hanya lezat tetapi juga sehat dan bergizi.